Tuesday 2 September 2014

PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP)



                                  PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP)
 
PAP adalah membandingkan skor yang diperoleh peserta didik dengan suatu standar atau norma absolut. PAP pada umumnya digunakan untuk menafsirkan hasil tes formatif. Pendekatan ini lebih menitikberatkan pada apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Dengan kata lain, kemampuan-kemampuan apa yang telah dicapai oleh peserta didik sesudah menyelesaikan satu bagian kecil dari suatu keseluruhan program. Jadi, PAP meneliti apa yang dapat dikerjakan oleh peserta didik dan bukan membandingkan seorang peserta didik dengan teman sekelasnya, melainkan dengan suatu kriteria atau patokan yang spesifik. Kriteria yang dimaksud adalah suatu tingkat pengalaman belajar atau sejumlah kompetensi dasar yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum kegiatan belajar berlangsung. Misalnya, kriteria yang digunakan 75% atau 80%. Bagi peserta didik yang kemampuannya dibawah kriteria yang telah ditetapkan dinyatakan tidak berhasil dan harus mendapatkan remedial.
Tujuan PAP adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya. PAP sangat bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas hasil belajar sebab peserta didik diusahakan untuk mencapai standar yang telah ditentukan, dan hasil belajar peserta didik dapat diketahui derajat pencapaiannya. Untuk menentukan batas lulus (passing grade) dengan pendekatan ini, setiap skor peserta didik dibandingkan dengan skor ideal yang mungkin dicapai oleh peserta didik.
Contoh :
Misalnya dalam suatu modul dinyatakan bahwa untuk dapat dinyatakan lulus ,seorang siswa harus memperoleh nilai 80% dari tes akhir modul ( post-test). Jika ternyata seorang siswa setelah mempelajari modul tersebut dan mengerjakan tes akhir modul mendapat nilai 60, yang berarti 60%, maka siswa tersebut masih harus mempelajari kembali bagian-bagian dari modul yang belum dikuasainya, kemudian dites lagi sampai akhirnya ia dapat memperoleh nilai 80 atau lebih.
Dari contoh diatas terlihat bahwa dari contoh tersebut menggunakan criteria penilian tertentu yang mana menggunakan criteria tingkat kemampuan penggunaan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan tujuan kurikulum sehingga nilai yang diperoleh siswa sekaligus mencerminkan sejauh mana kemampuan atau penguasaan siswa akan materi pengajaran ang diteskan. Perlu kiranya dijelaskan disini bahwa criteria atau patokan yang digunakan dalam PAP bersifat mutlak. Artinya criteria itu bersifat tetap setidak-tidaknya untuk beberapa tahun atau jangka waktu tertentu dan berlaku bagi semua siswa atau mahasiswa yang mengikuti tes di lembaga yang bersangkutan.


EmoticonEmoticon