Nama beliau adalah Utsman bin 'Affan bin Abil
'Ash bin Umayyah bin Abdisy Syams bin Abdi Manaf
bin Qusyai bin Kilab. Beliau menisbatkan dirinya
kepada bani Umayyah, salah satu kabilah Quraisy.
Beliau dilahirkan di Mekah enam tahun setelah tahun
gajah, menurut pendapat yang shahih. Beliau tumbuh
diatas akhlak yang mulia dan perangai yang baik.
Beliau sangat pemalu, bersih jiwa dan suci lisannya
,
sangat sopan santun, pendiam dan tidak pernah
menyakiti orang lain. Beliau suka ketenangan dan
tidak suka keramaian/kegaduhan, perselisihan,
teriakan keras. Dan beliau rela mengorbankan
nyawanya demi untuk menjauhi hal-hal tersebut. Dan
karena kebaikan akhlak dan mu'amalahnya, beliau
dicintai oleh Quraisy, hingga merekapun
menjadikannya sebagai perumpamaan.
Dari sini Imam
Asy-Sya'bi mengatakan : "Dahulu Utsman sangat
dicintai oleh orang-orang Quraisy, mereka
menjadikannya sebagai suri taudalan, mereka
memuliakannya. Sampai-sampai para ibu dari
kalangan orang-orang Arab, jika menghibur anaknya,
dia mengatakan :
Demi Allah yang Maha Penyayang, aku mencintaimu
seperti kecintaan Quraisy kepada Utsman
8
mereka untuk menghalangi mereka dari Islam, maka
mereka pun hijrah ke negri Habasyah (Ethopia).
Dan
diantara pelopor hijrah tersebut adalah Utsman bin
'Affan Radhiyallahu ‘anhu dan istri beliau yaitu
Ruqayyah Radhiyallahu ‘anhabinti Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Beliaupun terhitung
sebagai orang pertama yang berhijrah dari umat Isla
m
ini.
Beliau hijrah dan meninggalkan negri serta
keluarganya demi berpegang dengan agama dan
aqidahnya. Hal ini menunjukkan akan kuatnya
keimanan, keyakinan dan keterikatan beliau dengan
Allah Subhanahu wa Ta’ala serta hari akhir.
Beliau rela hidup dalam keterasingan,
kehilangan mata pencaharian (perdagangan),
kedudukan ditengah masyarakat serta kewibawaan.
Beliau pindah kenegri orang lain demi Allah dan
dijalan Allah, bukan untuk berdagang dan
mendapatkan keuntungan materi, namun semuanya
untuk perdagangan akhirat serta meraih surga dan
diselamatkan dari api neraka.
Kemudian ketika tersebar berita akan Islamnya
penduduk Mekkah dan sampai berita ini kepada
mereka di Habasyah, mereka pun kembali hingga
ketika telah mendekat ke kota Mekkah, mereka
akhirnya sadar bahwa berita tersebut tidaklah benar
.
Tapi, mereka tetap masuk kota Mekkah dengan
jaminan keamanan dari sebagian penduduk Mekkah.
Diantara yang kembali tersebut adalah Utsman bin
'Affan dan istri beliau Ruqayyah Radhiyallahu ‘anha
.
Utsman kembali menetap di Mekkah dan
kembali mendapatkan gangguan dan penganiayaan
dari orang-orang Mekkah. Tapi hal tersebut tidak
membuatnya lari dari agamanya, hingga Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berhijrah ke kota
Madinah An-Nabawiyah bersama para sahabatnya dan
beliau pun ikut serta berhijrah. Dan Utsman termasu
k
orang yang berhijrah dua kali. Hal ini diriwayatkan
oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya (Fathul Bari
7/363).
Beliaupun tegar dengan keimanannya, bahkan
semakin hari semakin bertambah keimanan beliau.
Beliau tinggal di kota Madinah, dan tidaklah beliau
meninggalkannya sejenak melainkan beliau ingin
segera kembali kepangkuannya.
Telah dishahihkan
oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar Rahimahullahu bahwasanya
beliau tidak berpamitan kepada istri-istri beliau
ketika
keluar dari Mekkah -melainkan pada saat beliau suda
h
naik kendaraan- dan beliau percepat keluarnya,
karena khawatir tidak bisa berhijrah. (Fathul Bari
2/571)
Beliau memiliki kedudukan yang tinggi disisi
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, dan hal ini
diketahui oleh para sahabat g Dari sinilah Ibnu Uma
ri
Radhiyallahu ‘anhu berkata : "Dahulu pada zaman
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kita meyakini bahwa
tidak ada yang lebih utama dari Abu Bakar, kemudian
Umar kemudian Utsman kemudian kami biarkan
selanjutnya kepada para sahabat Nabi Shallallahu
‘alaihi wa Sallam.” Diriwayatkan oleh Bukhari dalam
Al-Jami' Ash-Shahih bersama Fathul Bari (7/53-54).
EmoticonEmoticon